Disarankan memakai Mozilla Firefox saat browser.

08 Februari 2011

10 Perangkat Penting dalam Pengasuhan yg Positif (08-02-2011)

1. MENENTUKAN BATASAN. Perlu diyakini bahwa setiap anak itu memerlukan batasan. Anak benar-benar membutuhkan aturan yang lentur dan ia akan mengalami kebingungan tanpa peraturan. Dengan membuat batasan berarti kita telah menyediakan lingkungan fisik yang memberikannya rasa aman dan dapat dijadikan tempat belajar. Setiap usia akan mempunyai...
batasan tersendiri, dengan demikian kita sebagai orangtua juga harus siap untuk memperluas batasan kita sesuai dengan perkembangan usia anak.

Jika kita menentukan batasan tidak perlu banyak-banyak, paling banyak 5 atau 6 saja. Pasang di tempat yang mudah dilihat mereka, sepertinya di pintu kulkas adalah tempat yang tepat.
4 petunjuk tepat bagi keluarga mengenai bagaimana memperlakukan dan diperlakukan anggota keluarga dengan baik :
Pergunakan bahasa yang tepat dan sesuai untuk memberitahu bagaimana perasaan kita terhadap mereka. Kita tidak mempergunakan bahasa yang kasar atau sebutan yang tidak menyenangkan bagi mereka.
Tidak akan melukai orang lain baik secara fisik maupun mental.
Tidak akan merusak barang orang lain maupun miliki kita sendiri.
Berusaha untuk menyelesaikan masalah yang melanda kita, bukan berkubang disana.
Jika masalah muncul, lihat kembali kepada petunjuk tadi, apakah ada yang tidak beres?
Anak-anak kadang-kadang akan mencoba mengetes batasan-batasan yang sudah diberikan, disini kita harus bersikap konsisten untuk mendorong mereka melakukan apa yang sudah digariskan. Ada batasan yang bisa dinegosiasikan ada yang tidak. Konsisten saja. Barangkali kita sering terlalu mudah untuk mengatakan tidak dan kemudian mengatakan ya. Oleh karena itu jangan takut untuk mengatakan "Saya perlu pikirkan lagi tentang hal itu". Perlu diingat bahwa batasan itu akan membuat anak kita merasa aman dan dapat menjadi orang yang penuh percaya diri. Terakhir yang harus diingat adalah penting orangtua bekerjasama dan sama-sama menyetujui aturan yang dibuat, jangan sampai terjadi pertentangan.

2. TIME OUT dan PENDINGINAN. Kombinasi ini berlaku untuk orangtua dan anak. Ketika anak berbuat tidak benar, dia merasa kecil hati dan seringkali tidak bisa mengontrol diri. Time out akan memberikan tempat dimana dia bisa mengatur perasaannya dan mendinginkan suasana. Anak usia di bawah 3 tahun memerlukan diri kita untuk menenangkan, berada didekatnya dan menentukan berapa lama anak mengontrol dirinya. Anak di atas 3 tahun akan belajar berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk Time out dan akan belajar menentukan kapan mereka siap untuk kembali. Sikap positif dari orangtua dan cara melaksanakan Time out akan menentukan apakah hal itu merupakan hukuman atau cara positif untuk belajar mengontrol diri. Kitapun perlu mengenali kapan kitapun memerlukan Time out. Semua orangtua dapat menggunakan waktu pendinginan untuk meredakan kemarahan dan menghilangkan frustrasi akibat perbuatan anak. Ketika kita melakukan pendinginan maka kita akan menjaga diri dari berbicara atau berbuat sesuatu yang menyakitkan anak yang kemudian akan disesali, dan kita dapat menjadi model bagaimana mengontrol emosi diri sendiri bagi anak. Cara yang bisa kita lakukan adalah menarik nafas dalam-dalam dan menghitungkan sampai seputuh, meninggalkan anak dengan orang yang bisa dipercaya atau jalan-jalan atau mengunci pintu sejenak untuk memberikan ruang pribadi bagi kita. Biarkan anak tahu bahwa kita akan menemui mereka kembali setelah merasa reda atau anak-anak mau tenang. Jangan sampai mengesankan cara ini adalah suatu bentuk penolakan kita terhadap anak.

3. BERWAJAH DINGIN (POKER FACE). Banyak ahli menggunakan istilah ini untuk mendefinisikan sikap tenang, bahasa tubuh yang santai. Ketika kita menjaga wajah kita lurus, hal itu memperlihatkan bahwa kita tidak terpengaruh dengan kekacauan yang terjadi dan tidak terpancing emosi. Jaga alis kita ke atas dan anda tidak akan merengut. Jika kita bicara, jaga suara kita tenang dan dingin. Hal ini merupakan cara yang sangat efektif ketika tidak ingin memberikan perhatian yang tidak pantas terhadap perilaku anak yang negatif tapi kita ingin tetap terlibat. Contohnya ada seorang ibu yang ingin mengajak anaknya Doni usia 2 tahun untuk tidur tapi selalu bangun lagi dan turun dari tempat tidur, dengan cara yang ramah dan tenang, dengan wajah dingin dan bicara beberapa patah kata. Pada hari pertama saya tetap tenang dan ramah dan menyuruh Doni kembali ke tempat tidur berulang kali sampai 35 kali (hal itu membantu saya untuk bisa menghitung apa yang saya lakukan). Akhirnya dia tertidur di tengah ruang di lantai. Pada hari berikutnya saya perlu mengajaknya sampai 15 kali, dan kembali ia tertidur di lantai. Hari ketiga ia menangis untuk 5 menit dan tidur di lantai dekat tempat tidurnya. Hari keempat ia menangis 5 menit dan tetap tinggal di tempat tidur. Setelah itu ia pergi tidur dengan senang hati dan tanpa disuruh. Hal ini merupakan sesuatu yang berat untuk dilakukan, memerlukan kesabaran yang sangat tinggi. Ketika Doni tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, tidak ada kata-kata manis, tidak ada teguran dan peringatan, tingkah laku itu dihentikannya.

4. WAKTU UNTUK BERLATIH. Banyak tingkah laku tidak sesuai yang kerap muncul dapat dicegah. Asalkan kita tahu cara menghindarinya. Kesalahan yang kerap terjadi adalah kita punya harapan bahwa anak kita tahu semua yang kita tahu padahal dalam kenyataanya tidak begitu. Dengan kita memberi kesempatan pada anak untuk belajar dan menjelaskan alasan-alasannya, anak dapat berbuat sesuatu dengan lebih baik. Jika kita punya masalah, coba ingat apakah kita sudah pernah mengajarinya tentang hal itu. Jika kita punya masalah dengan anak kita yang secara sembrono lari ke jalan raya, coba minta ia berdiri di pinggir jalan tentunya di awasi oleh orang dewasa lainnya dan mengawasi anda mengendarai mobil sambil melindas mobil-mobilannya atau sepotong semangka. Katakan "Coba lihat berat sekali mobil ini ya? Bisa menghancurkan sesuatu" Dari situ katakan mengapa kita harus berjalan di pinggir jalan. Walaupun kita sudah memberitahu anak, tentunya kita harus terus mengawasi anak kalau berada di jalan. Dan anakpun akan mempunyai pemahaman yang lain mengapa kita tetap mengawasi mereka. Alasan anda dekat dengan dia, bukan semata-mata karena mengkhawatirkan dirinya tapi untuk menunjukkan bahwa kita tahu bahwa anak kita sudah mampu dan bisa memahami aturan tersebut.
Kalau anak kita suka berbuat keonaran di toko mainan, luangkan waktu untuk mengajarinya dengan cara membuat 'perjalanan' ke toko sebagai latihan. Anak kita tidak akan menyadari bahwa itu latihan. Katakan kepadanya sebelum kita pergi ke toko apa yang akan kita lakukan jika ia menangis atau merengek. "Nina, kita akan pergi cari kado untuk adik Ari. Kita akan memilih kado terus ke kasir untuk membayar dan langsung pulang. Kalau kamu merengek dan menangis kita akan langsung kembali ke mobil tanpa beli kado". Lakukan seperti yang anda bicarakan. Latihan ini akan menghemat waktu anda di kemudian hari, karena anak anda akan yakin bahwa anda akan melakukan apa yang anda katakan akan anda lakukan .
Jika berpakaian jadi masalah, ingat jangan pernah melakukan sesuatu pada anak mengenai hal yang bisa dikerjakan anak sendiri. Kebanyakan anak usia 2,5 tahun bisa pakai baju sendiri asal dilatih. Luangkan waktu untuk membeli baju yang gampang dipakai, ajarkan bagaimana mengenakannya dan biarkan mereka mengenakanya sendiri.
Coba buat papan latihan. Cara ini akan mengajarkan anak untuk belajar tentang perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Hal ini bukan sistem hadiah. Anda hanya membantu anak memvisualisasikan metode monitoring perilakunya sendiri. Coba kita buat papan membereskan tempat tidur.
 
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
- - - - - - -
Setelah menjalankan hal itu pada akhir minggu, kita rayakan keberhasilan tersebut dengan pergi bersama atau aktifitas lain bersama yang menyenangkan.

5. BERBUAT TANPA BANYAK BICARA. Anak-anak akan bosan dengan ceramah dan pengamatan yang terus menerus. Lama-lama anak akan 'menulikan' telinga terhadap omelan kita. Seringkali anak akan menuruti orangtua setelah ia tahu apa sebenarnya yang dimaksud oleh orangtua atau sampai melihat kita lepas kendali dan marah. Katakan apa yang ingin anda katakan 1 kali dengan pesan positif, dari pada kita bilang "jangan lari" Coba katakan "coba jalan dengan tenang" dan kemudian lakukan. Hentikan mengingatkan terus menerus. Jika anak tidak mau berhenti berlari, hentikan secara halus dan tegas.

6. PILIHAN. Kalau ingin mendorong tumbuhnya tanggung jawab, tawarkan pilihan-pilihan yang masuk akal jangan menuntut. Memberdayakan pilihan memberikan rasa pada anak untuk mengontrol apa yang terjadi pada dirinya, hal ini penting untuk penghargaan terhadap diri sendiri. Ketika kita memberikan pilihan bukan untuk dinegosiasikan tapi untuk membawa kan wawasan anak dan menjadikan anak yang bertanggungjawab, mengembangkan kerjasama. Harus diingat pilihan yang diberikan harus dapat diterima anak.

7. WAKTU KHUSUS. Anak kita membutuhkan waktu khusus dengan kita atau pengasuhnya dalam keseharian hidupnya. Kita tidak perlu memanjakan dengan aktivitas yang mahal. Kita bisa lakukan sesuatu yang murah tapi menyenangkan. Hanya main-main dirumah atau jalan-jalan keliling komplek ini juga bisa dilakukan. Waktu itu benar-benar khusus untuk anak tidak boleh diselingi kegiatan lain. Yang paling penting dalam kegiatan ini adalah anak tahu kapan hal ini akan diadakan. Selain itu adalah kita melakukan apa yang dipilih dan disukai anak. Hal ini akan terus diingat anak, merasa dicintai dan tidak akan mencari perhatian lewat perilaku buruk.

8. MEMBESARKAN HATI. Merupakan sesuatu yang kita pergunakan untuk membuat perubahan yang positif, membantu anak untuk mengembangkan kepercayaan dirinya. Belajar memisahkan antara apa yang dilakukan anak dengan jati diri anak. Jangan menggunakan kata anak baik dan anak nakal. Berbuat kesalahan itu wajar karena itu merupakan proses belajar. Cinta itu tidak bersyarat. Berikan pesan positif dengan antusiasme secara tiba-tiba ketika anak tidak mengharapkan. Perhatikan pada perbuatan anak yang positif daripada perbuatan negatif. Temukan kebaikannya. Fokuskan pada proses yang terjadi bukan pada hasilnya. Pertahankan sikap yang positif dengan cara "melihat gelas separuh sebagai gelas penuh dari pada kosong" Coba melucu, hidup ini jangan terlalu serius. Dari pada menyalahkan, coba untuk mencari cara penyelesaikan masalah. Buat harapan yang sesuai dengan tingkat usia. Terlalu over protektif dan selalu menolong itu akan mengecilkan arti anak. Dari pada terus menerus memaksa, lebih baik memberdayakan mereka dengan meninggalkannya, misalnya: "Sita, ibu tinggalkan kamu di kamar mandi ya. Kalau kamu cepat sikat gigi saya akan ajak kamu membaca buku". Bersabarlah dan tunjukan minat akan proses dari diri anak. Gunakan "ya" daripada "tidak". Katakan "letakan kaki kamu dilantai" lebih baik daripada "jangan taruh kaki disofa, kotor!". Gunakan pertanyaan "apakah" "mengapa" atau "bagaimana" untuk melihat apakah persepsi anak kita sama dengan persepsi kita. Gunakan kata "tolong" dan "terima kasih".

9. PERTEMUAN KELUARGA. Pertemuan keluarga merupakan pendekatan kelompok dan langsung antara orangtua dan anak untuk menghubungkan dan melatih ketrampilan yang dimiliki. Dan pertemuan keluarga anak bisa merasakan bahwa kontribusinya itu diperlukan.

10. MENYELESAIKAN MASALAH.
Dengan berbicara dan mendengarkan anak akan membantu anak untuk mengembangkan ketrampilan membuat keputusan yang baik dan mendorong kerjasamanya. Sebelum anak mau mendengarkan kita, ia ingin kita mau mendengarkan mereka dahulu . Hal ini tidak akan berfungsi pada saat kita marah. Agar poses ini berhasil beberapa hal yang bisa dilakukan :

Sebutkan perasaannya. Tunjukan perhatian yang sungguh-sungguh, misalnya: "Susi, sepertinya kamu sedih sekali karena Tuti pindah rumah". Beri jeda dan dengarkan dan refleksikan.
Berempati
Ekspresikan perasaan anda
Solusi sumbang saran
Laksanakan, buat evaluasi
Kalau anda merasakan terlalu banyak chaos dan anda ingin anak menunjukan tanggung jawab. Coba buat batasan, pergunakan time out dan pendinginan dengan wajah dingin dan atau beraksi dangan menggunakan beberapa kata atau mungkin waktu untuk berlatih. Kalau anak mengabaikan kita, coba buat pertemuan keluarga dan selesaikan masalah dan ketika kita ingin membangun kepercayaan diri anak buat kegiatan khusus dan memberikan banyak dorongan. Peralatan ini harus dikombinasikan dengan kesabaran, konsistensi dan rasa cinta akan membantu anda menjadi orangtua yang positif.
(sumber, Positive Parenting from A to Z, karen Renshaw Joslin, 1994)
(dicopy dari situs YKAI)   (sumber : infoanakindonesia.tripod.com)
 
Back Home

Tips Lainnya :